Jumat, 12 Maret 2010

Kenangan Indah 1

Modal Nekat yang penting Sekolah

Ini pengalamanku waktu sma, dasar orang kampung untuk sehari hari saja serba kurang tapi keinginan besaruntuk sekolah, kata orang tua ya kalau mau sekolah terserah biaya "golek o dewe"
yang ada di rumah ya kebun sawah, akhirnya sejak kls 2 sd sudah jualan sembarang dari daun jati, daun pisang daun singkong yang belum daun telinga haaa....
Musim kemarau adalah musim mengais rezeki yang paling menyenangkan karena kata ortu silahkan tanami apa yang bisa orang kampung bilang "nyetren" naman timun, bayam dll yang repot nyiramnya bayangkan harus mencari air jarak 3 sd 5 kilo di pikul dengan jalandi curam lumayan sepulang sekolah.
Tibalah panen tiba menjualnya ke pasar, yang sering ke Pasar Grogol, Klentang, ngeseng sambil bawa bronjong langsung sekolah, sepeda saya titip di P Arifin depan SD,
Suatu pagi ada yang nawar bayam ku
" bayeme pinten mas" saya kenal betul itu guruku SMA saat lewat di depanku dag -dig dug mudah mudahan nggak mampir ya, untuk jaga malu topi saya turunin nutupi muka..
" monggo bu ... 5 rupiah 1 ikat mundul 3 sedoso"
kok bu guru diam aja dengerin... kok suarane aku kenal yo...
"Nggih bu sampun di pun asto mawon...betahaken pinten..."
"oallaa kok jenengan tho mas..."
"nggih Bu Nuwun sewu... "
"waduh.... yo wis aku telu yo artane..."
"Sampun bu mboten sisah..."
" yo ora no... " sambil ninggalin uang 10 rupiah ambil tiga ikut
"Sampun yo.... mengko sekolah..."
" Nggih bu...matur nuwun..."
Ini kisah cuplikan bukan di sinetron tapi saya alami bu guru yang pindah ke Irian hitam manis
semoga beliau sehat dan istiqamah...
Suatu saat jual mentimun yang nawar "mas Karno..."
wis gowonen wae mas....
lha ... kok kowe tho min...
Ya begiulah nasib tanpa harus malu yang penting bisa sekolah
Sekarang anakku 6 boro boro harus cari uang uang jajannya kurang saja nggak au berangkat
ya itulah " ANAK ITU anak Zaman NYa... maka didiklah karena ia akan hidup pada zaman Nya"
Sabda Nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar